Rencana Pemerintah Jokowi Hapus Doa Islam di Sekolah Diprotes

|| || || Leave a komentar
Rencana pemerintah Jokowi untuk menghapus doa secara Islam di sekolah-sekolah negeri mulai menuai protes. Sejumlah netizen secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya terhadap rencana yang dinilai berbau sekulerisme tersebut.
Sejumlah pengguna Facebook menolak rencana itu dengan alasan, di sekolah-sekolah yang mayoritas non muslim, berdoanya juga pakai cara agama mereka.
“Dulu waktu sekolah, saya muslim hanya berdua… dan kelas kami harus “menyanyi ritual” setiap mulai pelajaran dan kami tidak boleh protes, padahal jujur “menganggu””, Adil Muhammad menulis kesaksian melalui akun facebooknya.
“Entah setan mana yang merasuki para pengambil keputusan, sehingga kepanasan seperti orang kesurupan ketika baca do’a di sekolah aja sampai mau dilarang… Selamat Indonesia Kerasukan Setan…” tambah Edy Fitri.
Sebagian netizen juga mengkritisi ketidakadilan pada umat Islam yang selalu disuruh bertoleransi, sementara kaum minoritas banyak menuntut. Bertolak belakang dengan kondisi di negara yang di sana jumlah muslim minoritas, umat Islam dizalimi seperti kasus Rohingya, Kasmir, dan lainnya.
“Kita nih gak usah pura-pura bego,.. mayoritas disuruh toleransi tegangan tinggi, yang minoritas banyak nuntutnya,” kata Sekar Sari Sitepu.
Ada pula yang mencontohkan kasus di Bali sebagai perbandingan.
“Di Bali, pegawai yang muslim pakai jilbab dilarang disuruh menghormati masyarakat Bali yang mayoritas Hindu… Kenapa kalo yang minoritas agama lain cara Islam dianggap mengganggu kenyamanan agama lain… diskriminasi,” tandas Evi Rahma Ummu Syahrani.
Seperti diketahui, Mendikbud Anies Baswedan pada bulan lalu mengatakan kementeriannya sedang mengevaluasi proses belajar mengajar yang selama ini berlangsung di sekolah-sekolah negeri. Diantaranya terkait tata cara membuka dan menutup proses belajar, termasuk doa sebelum pelajaran dimulai dan doa ketika hendak pulang sekolah yang selama ini identik dengan cara Islam.
Berita rencana “evaluasi doa” itu kembali beredar di internet disertai protes para pengguna sosial. [Ibnu K/bersamadakwah]

Islam Dipinggirkan, Ustadz Yusuf Mansur Ingin Segera Pilpres Baru

|| || || Leave a komentar
Menanggapi pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan yang sedang bersiap membuat aturan tata tertib berdoa di sekolah negeri yang dianggap sebagian kalangan tertalu dominan Islam, Ustadz Yusuf Mansur menyatakan kekecewaannya, bahkan atas rezim yang ingin meminggirkan Islam dari sekolah itu, ia ingin segera diadakan Pemilihan Presiden lagi agar rezim segera berganti. (Baca Anies Baswedan Siapkan Aturan Berdoa di Sekolah Agar Tak Didominasi Islam)
“Aaaaammmmpuuuuunnnn… asli aammmmpppuuuunnnnn yaaa Allah. sedih, marah, ngenes….pengen cepet2 pilpres baru lagi aja,” tulisnya.
Ia mengaku selama ini selalu diam atas kebijakan pemerintah.
“Saya dulu diem dan ngebela siapapun yang memerintah. Tapi kalo sampe nyentuh udah urusan kayak doa di awal pagi di sekolah-sekolah, males banget diem.”
“Susah payah kawan mengusahakan ada ngaji, doa-doa, asmaa-ul husnaa di sekolah-sekolah swasta dan negeri. Tapi yaaa ampuuunnn… ada yang mau ngoreksi,” terangnya.
Ia menyebutkan bahwa selama ini sudah susah payah kawan-kawan aktivis mengawal agar anak-anak berkah pelajaran dan hidupnya dengan memberlakukan dhuha dulu di awal. Juga dilaksanakan doa di awal  dan di akhir pembelajaran.
“Tapi barusan saya denger kalimat jahat banget, yang menganggap bahwa ini adalah upaya pemaksaan praktik agama. Yaaa Allah…” paparnya.
Ia mengajak agar kaum Muslimin berdoa untuk negeri Indonesia.
“Doa dah buat negeri yang kayaknya udah ga kepengen lagi jadi negeri yang dominan muslim dan Islamnya. Tau dah nih.”
Ia juga mengkhawatirkan ke depannya, Islam akan semakin terpinggirkan.
“Makin alergi aja dengan Islam dan simbol-simbol agama Islam. Ampun. Ampun yaaa Allah. Ampunin kami. Bukannya bela agamaMu, malah jd begini. Besok-besok ga boleh adzan lagi nih di masjid, sebab nunjukin dominan juga. Toh gereja, dan pusat-pusat agama lain, ga pake pengeras suara keluar,” ujarnya.
Ia khawatir bahwa toleransi yang selama ini berjalan akan ternodai karena isu ini.
“Selama ini, toleransi dah jalan dengan sangat damai. Yaaa Allah, jahat dan bodoh banget sih mereka-mereka ini. Apalagi kalo ia adalah Muslim juga.”

Kaum Syi'ah Bergerak... Kaum Muslim Terlelap...

|| || || Leave a komentar
Mohon baca, penting..! Saya mendapat sebuah kiriman SMS>>>
Kaum Syi'ah Bergerak... Kaum Muslim Terlelap...
Kaum Syi'ah bergerak dan bersiap menjadikan Indonesia sasaran Revolusi Syi'ah di masa mendatang.
G
elombang pasukan terlatih Syi'ah sudah berdatangan ke bumi Indonesia terutama di Indonesia bagian timur dan tengah mereka sudah mulai berdatangan.
Mari kita simak nasihat Syaikh Dr. Muhammad Al-Arifi dalam khutbahnya, beliau berpesan mengingatkan Muslim khususnya untuk di negeri Indonesia:
"Sesungguhnya pisau-pisau yang menyembelih anak-anak Suriyah sekarang sedang dalam perjalanan menuju leher anak-anak kita dan anak-anak kalian (di Indonesia). Jika kita tidak menolong mereka, sesungguhnya orang-orang Shofawiyyah (sebuah daulah Syi'ah di Iran) akan memilih dan menyembelih kita anak-anak kita serta akan memutilasi tubuh-tubuh kita. Mereka berpendapat itulah jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah dalam ajaran agama mereka. Mereka mengharapkan pahala dengan semua itu"
Wahai Ikhwah wal Akhwat...!
Ketahuilah Indonesia adalah negara berpenduduk mayoritas beragama Islam, maka bebaskanlah Indonesia dari Agama Syi'ah karena dia adalah agama Kufur dan jauh lebih buruk dari Agama Yahudi dan Nashrani.
Jangan sekali-kali kita menunda untuk menyebarkan kesesatan dan kekufuran Syi'ah sebelum datangnya penyesalan jika Indonesia akan mengalami sebuah kejadian sebagaimana yang dialami oleh negeri Suriah.
Ajarkan... Beritahu keluarga kita akan kesesatan Syi'ah, jika kita tidak ingin keluarga kita akan mengalami musibah sebagaimana musibah di Suriah.
Mereka para imigran Syiah yang masuk ke Indonesia berbadan Tegap dan Gagah berlatih Kungfu, Muangtay, Taiboxsing, dan Karate setiap hari.
Sedangkan kita sebagai Muslim Ahlussunnah, apa persiapan kita....?
Apakah belum sadar bahwa Syi'ah sudah siap menyerang Aqidah dan Fisik kita...?
Allahul Musta'an...!