TETAPLAH ISTIQOMAH DIATAS JALAN PERJUANGAN ISLAM

|| || || Leave a komentar


Jika dakwah adalah jalan yg panjang, jangan berhenti sebelum menemukan ujungnya.

Jika dakwah beban nya berat, jangan minta yg ringan, tapi mintalah punggung yg kokoh untuk menopangnya.

Dan jika dakwah pendukungnya sedikit, maka jadilah bagian yg sedikit itu.

saudaraku, ada atau tidaknya kita dalam perjuangan dakwah ini, islam akan tetap tegak dibumi ini, bagaimanapun generasi islam dari hari ke-hari akan terus berganti dgn generasi2 terbaik. Itulah dunia dakwah, dunia yg penuh seleksi, maka jagalah diri agar tidak menjadi pejuang islam yg terseleksi.

Saudaraku, ketahuilah! Agama ini tidak akan tegak diatas pundak orang2 yg lemah, tidak juga pada orang yg suka hura2, cinta dunia, dan cinta popularitas. Agama ini hanya tegak diatas pundak orang2 beriman yg memiliki azam yg kuat. Oleh karena itu mari kita berdo'a kepada Allah agar selalu dikuatkan dalam perjuangan penegakkan dinul islam ini.

Saudaraku, berhati-hatilah kalian terhadap rasa takut & bimbang saat hendak mengikuti kebenaran dan menjadi pembela nya hanya karena sedikitnya penempuh jalan kebenaran, sedangkan dilain fihak, orang2 yg menyelisihi & menentangnya justru jauh lebih banyak. karena jamaah itu adalah setiap yg berjalan diatas kebenaran sesuai Al-Qur'an & Sunnah Rosululloh meskipun hanya sendirian. Bukan dengan banyaknya jumlah pengikut kebenaran itu dikenali dan bukan pula dgn adanya tokoh yg terkenal. Akan tetapi tokoh itu dikenali dan di ikuti karena dia berjalan diatas kebenaran.

Ingatlah saudaraku, bahwa kelak dihari kiamat ada seorang nabi yg datang sedangkan dia tidak memiliki pengikut kecuali hanya satu-dua orang, bahkan ada pula nabi yg datang tanpa pengikut seorangpun, padahal dia seorang nabi.

Saudaraku, yakinlah kebenaran pasti akan menang di kemudian hari, dan sungguh kemenangan & kejayaan PASTI adalah milik pengikut kebenaran & para pembela nya. 

‪#‎H‬-45 FSLDKD VII

HADIRILAH...! BEDAH BUKU "SERIAL CINTA" BERSAMA Cand. DR. Muh. Usman Hamid,S.Ag.,M.Pd

|| || || Leave a komentar


BISMILLAH

IKUTI............!

BEDAH BUKU "SERIAL CINTA"

Bersama Cand. DR. Muh. Usman Hamid,S.Ag.,M.Pd

 AHAD, 29 MARET 2015

DI GEDUNG UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER (USN) KOLAKA.

#ROAD_TO_FSLDKD_VII_USN_KOLAKA


COOMING SOON FSLDKD VII, JADIKAN LOGO INI SEBAGAI FOTO PROFIL

|| || || Leave a komentar

BISMILLAH

Bagi anggota LDK berikut agar menjadikan Foto Profil Logo diatas

#ROAD_TO_FSLDKD_VII_USN_KOLAKA

  1. LDK UKKI UHO KOTA KENDARI
  2. LDK USN KAB. KOLAKA
  3. LDK MPM AL-AFIYAH STIKES MANDALA WALUYA KOTA KENDARI
  4. LDK FPCM KAB. MUNA
  5. LDK AR-RAYHAN UNILAKI KAB. KONAWE
  6. LDK AL-UKHUWAH STIKES IST ABDUL RAHMAN KAB. BUTON
  7. LDK FK UNIDAYAN KOTA BAU-BAU
  8. LDK MPM AL-HIDAYAH STIKA AVICENNA KOTA KENDARI

Menag Dorong Tokoh Agama Giatkan Dakwah Atasi Aliran Sesat

|| || || Leave a komentar


MENTERI Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan sinyalemen munculnya kelompok yang diduga menyebarkan aliran sesat merupakan tantangan bagi tokoh agama.

“Karena itu ke depan para tokoh agama harus lebih berkemampuan untuk dakwahkan ajaran yang benar kepada masyarakat sehingga tidak ada peluang bagi pihak lain untuk menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan pokok ajaran agama itu,” kata Lukman Hakim di Kendari, usai bertatap muka dengan tokoh agama di Sultra, Sabtu (8/3/2015).

Munculnya gerakan yang disinyalir membawa aliran sesat, kata Lukman, menjadi bahan evaluasi dan refleksi diri bagi para pemuka atau tokoh agama agar lebih intensif dalam mendakwahkan agama ke masyarakat.

“Sehingga yang didapat masyarakat bukanlah aliran sesat dan aliran yang menyimpang atau aliran yang aneh-aneh,” katanya.

Ditanya terkait keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di Sultra yang disinyalir membawa aliran atau ajaran sesat, Lukman mengaku itu kewenangan tokoh agama setempat untuk segera menyikapinya.

“Para tokoh agama harus segera menyikapi munculnya sinyalemen seperti itu agar segera memberikan pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat yang diduga ikut dalam aliran itu,” katanya.

Aksi Gafatar di Sultra mendapat penolakan berbagai pihak termasuk Kanwil Kemenag Sultra yang menilai ormas itu menyebarkan aliran yang menyimpang karena tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir.

“Dalam penyebaran keyakinannya, para pengurus Gafatar memberikan bantuan, khususnya alat-alat pertanian seperti yang terjadi kepada petani di Kabupaten Konawe Utara untuk menarik simpati warga,” kata Kepala Kanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, seperti dikutip Antara. [de/Islampos].
 

SINERGISASI LEMBAGA DAKWAH KAMPUS

|| || || Leave a komentar





Seiring berjalannya waktu, proses ekskalasi dakwah kian berlanjut. Dalam perubahannya, sering kali kita melihat bahwa LDK tidak bisa menampung seluruh kader dakwah yang ada, atau LDK tidak bisa menyentuh massa kampus, atau objek dakwah secara langsung. Pada kondisi dimana dua hal ini terjadi, seringkali mengakibatkan stagnandisasi dakwah yang berakibat pada lemahnya proses dinamisasi ke arah lebih baik dalam pergerakan dakwah. Hakekatnya memang dakwah ini bisa menyentuh semua lapisan masyarakat kampus, bahkan dakwah pun seharusnya bisa memahami dengan baik bagaimana ciri dan kebutuhan dari objek dakwah yang dihadapi.

E-BOOK BERMANFAAT UNTUK ANGGOTA FSLDK

|| || || Leave a komentar


       Berikut 10 E-Book terbaik untuk LDK.
  1. PERAN PUSKOMDA UNTUK PERCEPATAN DAKWAH KAMPUS
  2. HUBUNGAN LDK-LDF-LDPS
  3. MANAJEMEN PRIORITAS AMANAH UNTUK KADER
  4. MEMBUAT SISTEM KADERISASI 
  5. MENGATASI KEJENUHAN KADER DALAM BERDAKWAH 
  6. SINERGISASI SYIAR DAN KADERISASI 
  7. TARIK MENARIK KADER DAKWAH 
  8. MENJAGA KUALITAS KADER 
  9. INTERNALISASI DAKWAH FARDIYAH 
  10. INSPIRATIA FLAVA 10-0 FINALE 


Bismillah...

E-Book diatas terpasword, dgn alasan Perlindungan Hak Cipta.
E-Book ini terkhusus kepada Kader FSLDK.
Bagi yang mau mengambil Paswordnya silahkan hubungi E-Mail ini puskomdafsldk_sultra@yahoo.co.id atau nmr ini 0823-4429-4299. Dgn menyebutkan NAMA - NAMA LDK/LDF - ASAL LDK/LDF - FACEBOOK.

Sanksi Pelanggaran Pasal 72
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002
Tentang hak Cipta


(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara  masing- masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sediki  Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah),  atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun  dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 

(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual  kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud  pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)  tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Syuro ( rapat ) Efektif

|| || || Leave a komentar




Saya jenuh dengan kondisi rapat di kampus saya, tidak tepat waktu, bertele-tele, dan tidak jelas. Bagaimana caranya agar rapat yang dilakukan dapat efektif ?

Rapat merupakan sebuah bentuk focus groups discussion yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam sebuah komunitas untuk membahas suatu kondisi atau masalah. Pada konteks lembaga dakwah mahasiswa, rapat seringkali menjadi momok yang melekat pada diri seorang kader. Istilah ahli syuro atau manusia syuro melekat pada beberapa orang yang gemar melakukan rapat. Pertanyaan yang muncul adalah, apakah rapat yang kita lakukan sudah efektif untuk menghasilkan sebuah keputusan...?

Pada kenyataannya saya sering melihat bahwa rapat yang dilakukan sangat jauh di nilai efektifitas yang disampaikan Allah pada surat Al Ashr. Problematika kecil seperti rapat tidak dimulai dan diakhiri tepat waktu, agenda yang tidak jelas, pembahasan berkepanjangan, ketidaktercapaian tujuan rapat, atau bahkan alokasi waktu rapat yang kurang tepat. Sebagai seorang kader dakwah seharusnya kita bisa mencontohkan bagaimana rapat yang efesien dan efektif.

Komunikasi Ikhwan dan Akhwat

|| || || Leave a komentar



Sumber: Panduan GAMAIS ITB

Bagaimana mensolidkan kinerja ikhwan dan akhwat, karena selama ini sering kali antara ikhwan dan akhwat bermaksud menjaga interaksi, namun terkadang ada hal hal yang seharusnya dikomunikasikan namun tidak di lakukan sehingga seringkali muncul masalah atau kesalahpahaman ikhwan dan akhwat ?

Masalah klasik yang hampir tidak pernah usai hingga saat ini, bagaimana agar komunikasi ikhwan dan akhwat berjalan baik dengan tetap menjaga hijab. Saya masih berpikir kenapa masalah ini bisa muncul. Akan tetapi ketika saya mencoba merenung, kejadian ini bisa terjadi akibat idealisme yang masih tinggi dari para kader dakwah yang betul betul ingin menjaga hatinya dari segala fitnah yang bisa merusak keberkahan dakwah. Tentu ini adalah hal positif bagi dakwah kampus yang kita cintai ini. 

Tapi perlu kita evaluasi terkait apakah batasan yang terlalu rigit  ini membuat komunikasi terhambat dan berakibat pada menurunnya produktifitas dakwah. Jika memang tidak berakibat negatif, tentu itu merupakan kabar baik, dan mungkin Anda bisa memberikan solusi yang baik untuk mengatasi kendala ini. Saya akan mencoba memaparkan pandangan saya terkait problematika ini dengan latar belakang saya di kampus “ikhwan” ITB.  

Ketika membaca buku men from mars and women from venus, saya mulai sedikit memahami karakter ikhwan dan akhwat dari segi psikologi. Saya mencoba melalukan beberapa pengamatan kepada teman-teman saya di ITB terkait fenomena ini. Rapat demi rapat, kepanitiaan demi kepantiaan hingga sekarang dalam badan pengurus harian GAMAIS, saya baru memahami bagaimana seorang pria berpikir tentang perempuan dan perempuan berpikir tentang pria.

Untuk para pria, perlu Anda pahami bahwa perempuan relatif lebih peka dan sensitif ketimbang pria. Perempuan lebih tertata dalam menyusun agenda, maka sering kita lihat perempuan lebih rapih dalam segala hal. Karena mereka melakukan sesuatu dengan perencanaan, baik itu jangka pendek atau panjang. Perempuan yang bekerja biasanya lebih rajin ketimbang pria, ini mengapa kita mulai melihat para perempuan yang telah menjadi profesional atau pejabat, karena mereka rajin dalam menjalankan tugas. Satu hal yang perlu diingat oleh para pria adalah perempuan tidak suka di khianati dan perempuan itu butuh kepastian. 

Untuk para perempuan, perlu saya sampaikan bahwa pria memang cenderung egois dan self-oriented. Seorang pria lebih bisa menghabiskan waktunya sendirian ketimbang perempuan. Dan seorang pria ketika sudah masuk keduniannya akan sulit untuk diganggu. Sebutlah seorang pria yang sedang badmood dan ia memilih untuk sendiri untuk mengembalikan mood nya, maka ia akan sangat terganggu sekali jika ada yang menggangu, bahkan sebuah sms bisa membuat mood nya lebih parah. Sehingga seringkali ia mengabaikan panggilan yang ada. Saya menyebutnya, pria mempunyai gua sendiri yang dimana hanya ia yang memahaminya, dan seorang perempuan sepertinya harus menunggu pria ini keluar gua nya baru bisa memanggil pria ini. 

Pria relatif lebih ingin diperhatikan dan dipahami, karena sedikit ”sentuhan” saja bisa membuat seorang pria berpikir terbalik 180­o. Oleh karena itu, seorang perempuan kiranya perlu memahani mengenai kebutuhan dasar pria ini untuk membentuk pola komunikasi yang baik. 

Pada kasus nyata, bisa kita ambil contoh dua buah kisah yang saya akan beri pandangan point of view yang harus diambil. Kisah pertama, sekelompok ikhwan dan akhwat yang berada dalam sebuah kepanitiaan. Dimana mereka biasa menjalankan rapat rutin untuk membahas segala sesuatu. Pada suatu ketika, ketua panitia dihadapi pada sebuah kondisi dimana butuh keputusan cepat, padahal saat itu waktu sudah menunjukan pukul 19.00, dan keputusan harus sudah ada malam itu juga. Sehingga ketua panitia ( ikhwan tentunya ), memutuskan untuk mengumpulkan seluruh panitia ikhwan untuk membahas masalah tersebut, dan terselesaikanlah masalah itu. Esok siangnya seluruh panitia rapat kembali ( ikhwan dan akhwat ), dan ketua panitia menceritakan kejadian malam hari itu, setelah mendengar cerita itu, pihak panitia akhwat merasa tidak dilibatkan dalam pengambilan kebijakan, akhwat merasa hanya sebagai pelaksana keputusan dan berbagai keluhan lain. 

*pada kasus ini akhwat merasa di khianati dalam arti tidak diberi kepercayaan untuk ikut berpikir bersama, atau merasa dilangkahi dalam mengambil keputusan.

*pria ketika sudah mengerjakan sesuatu relatif keasikan sendiri sehingga lupa bahwa ada pihak akhwat yang perlu dilibatkan.

Kisah kedua, seorang ketua muslimah di sebuah lembaga dakwah mencoba meng-sms seorang ketua LDK di waktu pagi hari ( sekitar waktu tahajud ), akhwat ini mengetahui bahwa sangat tidak ahsan untuk meng-sms seorang ikhwan pada waktu tersebut, akan tetapi, karena sebuah masalah yang perlu dibahas segera, dengan segala pertimbangan dan kebulatan hati, ia memutuskan untuk meng-sms ketua LDK ini dan meminta diadakan rapat mendadak pagi itu untuk membahasa hal yang penting. Akan tetapi, dikarenakan ketua LDK ini sedang dilanda masalah pribadi yang membuat dirinya tidak ingin diganggu untuk sementara waktu, maka ia tidak membalas sms ketua muslimahnya. Mungkin dikarenakan, berbagai miscall yang dilontarkan oleh akhwat ini, ketua LDK ini akhirnya memutuskan untuk membalas sms akhwat ini dengan asalan saja dan seakan menggantungkan keputusan. Hingga akhirnya akhwat ini mengancam sesuatu sehingga ketua LDK itu memutuskan untuk mengadakan rapat di pagi harinya. Setelah menjalani rapat, akhwat ini meminta berbicara terhadap ketua LDK, dan mengungkapkan kekecewaannya kepada ketua LDK ini dan mengatakan bahwa ketidakpastian yang ketua LDK berikan membuat ia tidak tenang.

*perempuan tidak suka ketidakpastian yang berlarut, butuh ketegasan sikap. Saya merekomendasi kepada para pria untuk sesegera mungkin membalas sms akhwat dengan baik untuk menghindari konflik seperti diatas.

*pria yang sedang dilanda masalah tidak ingin diganggu, bahkan ketika kadar masalahnya cukup tinggi, ia tidak ingin diganggu oleh amanah dakwah, ia lebih memilih sendiri dan tidak bertemu dengan orang orang untuk sementara waktu
Dengan memahami karakter masing-masing ini, saya berharap Anda dapat mencoba mulai mengaplikasikan hal untuk memahami kekurangan masing-masing. Bermula dari pemahaman ini, selanjutnya saya akan memaparkan bagaimana cara lain untuk membangun komunikasi yang baik dengan tetap menjaga batasan yang ada.