MENTERI Agama Lukman Hakim Saifuddin
mengatakan sinyalemen munculnya kelompok yang diduga menyebarkan aliran
sesat merupakan tantangan bagi tokoh agama.
“Karena itu ke depan para tokoh agama harus lebih berkemampuan untuk
dakwahkan ajaran yang benar kepada masyarakat sehingga tidak ada peluang
bagi pihak lain untuk menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan pokok
ajaran agama itu,” kata Lukman Hakim di Kendari, usai bertatap muka
dengan tokoh agama di Sultra, Sabtu (8/3/2015).
Munculnya gerakan yang disinyalir membawa aliran sesat, kata Lukman,
menjadi bahan evaluasi dan refleksi diri bagi para pemuka atau tokoh
agama agar lebih intensif dalam mendakwahkan agama ke masyarakat.
“Sehingga yang didapat masyarakat bukanlah aliran sesat dan aliran yang menyimpang atau aliran yang aneh-aneh,” katanya.
Ditanya terkait keberadaan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) di
Sultra yang disinyalir membawa aliran atau ajaran sesat, Lukman mengaku
itu kewenangan tokoh agama setempat untuk segera menyikapinya.
“Para tokoh agama harus segera menyikapi munculnya sinyalemen seperti
itu agar segera memberikan pemahaman dan penyadaran kepada masyarakat
yang diduga ikut dalam aliran itu,” katanya.
Aksi Gafatar di Sultra mendapat penolakan berbagai pihak termasuk
Kanwil Kemenag Sultra yang menilai ormas itu menyebarkan aliran yang
menyimpang karena tidak mengakui Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir.
“Dalam penyebaran keyakinannya, para pengurus Gafatar memberikan
bantuan, khususnya alat-alat pertanian seperti yang terjadi kepada
petani di Kabupaten Konawe Utara untuk menarik simpati warga,” kata
Kepala Kanwil Kemenag Sultra Mohamad Ali Irfan, seperti dikutip Antara. [de/Islampos].